Tips Mengawasi Jajanan Anak – Kini, tidak hanya bayi yang harus di perhatikan secara khusus (Baca: Apa Itu Bakteri Sakazaki dan Bagaimana Cara Mencegahnya), tapi juga anak anak, terutama pada usia sekolah dasar. Sebab, banyak sekali jajanan anak sekarang yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
Terdapat 40 sampai 40% jajanan anak yang tidak memenuhi syarat. Jajanan tersebut mengandung bahan berbahaya seperti formalin, boraks, zat pengawet, zat pewarna, zat pemanis dan garam yang digunakan tidak beryodiun
Beberapa zat pewarna yang merugikan kesehatan a.l.: Auramine, Basic Yellow 2; Alkanet; Butter Yellow; Black 7984; Burn Umber; Chrysoidine, Crysoine; Citrus Red No 2; Chocolate Brown FB; Fast Red E, Fast Yellow AB; Guinea Green B; Indanthrene Blue RS; Magenta; Metanil Yellow; Oil Orange SS, XO, dan AB; Orange G, GGN, RN; Orchid/Orcein; Ponceau 3R, SX, dan 6R; Rhodamin B; Sudan I; Scarlet GN; dan Violet 6B. Zat pengawet yang merugikan a.l.: Dietilpirokarbonat (DEP); Kloroform; Nitrofuran; dan Asam benzoate. Sedangkan zat pemanis yang merugikan a.l.: Dulsin dan P 4000; Siklamat; dan Sakharin.
Ditambah lagi penggunaan MSG (Mono Sodium Glutamat/Penguat Rasa/Moto) di dalamnya. Akibat yang ditimbulkan karena mengkonsumsi MSG a.l.: dapat menembus plasenta pada saat kehamilan, menembus jaringan penyaring antara darah otak, dan menyusup ke lima organ circumventricular. Pelindung darah otak yang terkontaminasi dapat mengakibatkan kelainan hati, trauma, hipertensi, stres, demam tinggi dan proses penuaan.
MSG juga memicu reaksi gatal, bintik merah di kulit, mual dan muntah, sakit kepala, migren, asma, gangguan hati, ketidakmampuan belajar dan depresi. Penggunaan MSG lebih berisiko pada bayi dan anak-anak. Percobaan pada binatang, ayam yang mengonsumsi MSG sebanyak empat miligram mengantuk dan terkapar.
Gangguan Kesehatan Akibat Jajanan Yg Tidak Sehat
1. Jajanan yang dijual di pinggir jalan kemungkinan besar tercemar timah (Pb). Pb ini dapat mengakibatkan idiot, infertilitas, keguguran, kelumpuhan, gastrointestinal (kram perut, sembelit, mual, muntah-muntah), encephalophaty (sakit kepala, bingung, pikiran kacau, sering pingsan, dan koma), gagal ginjal, kaku, kelemahan, tidak ingin bermain, peka terhadap rangsangan, sulit berbicara.
2. Makanan tidak bersih dapat tercemar bakteri E-coli. Gangguan yang ditimbulkan bakteri ini adalah sakit perut, diare, dan gangguan pencernaan lainnya.
3. Jajanan yang menggunakan formalin dan boraks dapat mengakibatkan gangguan pencernaan, seperti sakit perut akut, muntah-muntah, depresi sistem saraf, serta kegagalan peredaran darah. Formalin dan boraks biasanya digunakan untuk pengawet mayat, pembasmi kecoa, dan penghilang bau. Dalam dosis tinggi, formalin menyebabkan kejang-kejang, tidak bisa kencing, muntah darah, kerusakan ginjal, bahkan kematian.
4. Jajanan dengan pewarna rhodamin dapat mengakibatkan gangguan fungsi hati, bahkan kanker hati puluhan tahun kemudian.
5. Jajanan yang mengandung vetsin (mono sodium glutamat/MSG) menyebabkan sindrom restoran china. Tanda-tanda rasa kebas di tengkuk, menjalar ke lengan dan belakang. Dalam jangka panjang, MSG dapat mengakibatkan kanker bahkan kematian.
6. Jajanan yang manis-manis harus dikontrol. Menurut kepustakaan, pemakaian sukrosa yang ekstrem seperti 200 gr/hari atau sekitar 30 persen dari kecukupan energi sehari akan memicu peningkatan kadar kolestrol dan gula dalam darah. Efek negatif lainnya, memicu kerusakan gigi (kariogenik) dan obesitas. Gula yang tersisa di gigi menjadi media yang baik bagi pertumbuhan mikroba di mulut. Keadaan ini bisa menyebabkan karies gigi. Makanan seperti permen dan manis-manis lainnya bersifat lebih kariogenik daripada gula yang ada dalam makanan yang mesti dikonsumi bersama makanan lainnya seperti roti, daging, sayur. Makanan lain itu akan menghambat peningkatan konsentrasi ion hidrogen mulut. Apalagi jika makanan itu mengandung flor. Pemanis sebagai pemicu sudah lama dibuktikan. Nilai energi gula sama dengan karbohidrat lain, yaitu 4 kalori untuk setiap gram.
Tips Mengawasi Jajanan Anak
Ancaman dari bahaya jajanan sekarang memang perlu di perhatikan secara khusus oleh para orang tua, sehingga kesehatan anak tidak terganggu. Mungkin tips di bawah ini bisa embantu anda.
1. Biasakan sarapan. Anak yang sarapan akan lebih dapat menahan keinginannya untuk jajan karena perutnya telah berisi makanan olahan rumah yang lebi aman. Kalaupun mau membeli makanan olahan.
2. Anjurkan anak membawa bekal. Bekal tidak harus bikinan orangtua. Bekal pun dapat berupa jajanan yang mesti bersih dan aman
3. Membuat bekal makanan yang tidak kalah enak dari jajanan yang dapat dibeli di luar rumah.
4. Ajak buah hati membuat penganan di rumah. Dari sini Anda akan tahu makanan apa yang menjadi favoritnya, dan cocok untuk bekalnya ke sekolah.
5. Perhatikan betul kandungan bahan dan nutrisi dalam kemasannya. Pilih yang terbuat dari gula sukrosa, laktosa, atau fruktosa. Hindari makanan manis yang tak mencantumkan kandungan gulanya, karena disinyalir rasa manis tersebut berasal dari pemanis buatan
6. Untuk penganan asin-gurih, jangan pilih yang ada tulisan Penyedap Rasa atau MSG di daftar ingredients (bahannya)
7. Pilih tempat bersih. Jika terpaksa harus jajan, pilihlah tempat yang bersih. Tempat jajan yang bersih diharapkan lebih terbebas dari pencemar dan zat-zat berbahaya
8. Jelaskan bahayanya. Beri pengertian tentang bahaya yang dapat ditimbulkan bila anak-anak terus-menerus mengonsumsi jajanan yang tidak sehat. Diharapkan anak mampu mengontrol keinginan jajannya
9. Beri contoh. Pada keseharian orangtua, terutama ketika bersama anak, biasakan untuk tidak jajan. Anak akan lebih cepat belajar dari apa yang diamati ketimbang dari apa yang diajarkan
10. Tegas membatasi permintaan anak untuk jajan. Caranya, membatasi uang jajan mereka dan frekuensi jajan. Misalnya anak-anak hanya boleh jajan hari Sabtu atau Minggu.
11. Tanamkan kebiasaan menabung. Kebiasaan menabung pada anak dapat menekan keinginan jajan. Jika anak tidak jajan dan menyisihkan uang sakunya, ia akan dapat membeli barang kesukaannya.
0 comments:
Post a Comment