Singkong pun Di import – Indonesia yang di kenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam sampai saat ini belum bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, hampir 65% dari semua kebutuhan pangan didalam negeri kini dipenuhi dari impor, bahkan untuk sekelas singkong.
Ironi ini sempat di sampaikan oleh Ketua DPD Irman Gusman. "Ironi di mana kita mengalami ketergantungan pangan padahal iklim kita yang teratur di tanah kita yang dianggap sebagai tanah surga di mana tongkat dan batu jadi tanaman ternyata bukan hanya keju tapi singkong pun kita impor," tukas Irman.
Importasi singkong terus terjadi sampai saat ini, ketika di tanya mengenai hal tersebut, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengaku tidak mengetahuinya. Mari menegaskan kalau pun ada jumlahnya tidak besar karena Indonesia merupakan produsen singkong terbaik.
"Impor singkong? Nggak tahu saya," ujar Mari sambil tertawa ketika ditemui usai sidang bersama DPD-DPR dan Pidato Kenegaraan Presiden di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Tidak hanya singkong, masih ada bahan pangan lain yang masih di import padahal seharusnya bisa di penuhi di dalam negeri. Ada 28 komoditi pangan yang masih di import yaitu beras, jagung, kedelai, gandum, terigu, gula pasir, gula tebu, daging sapi, daging ayam, mentega, minyak goreng, susu, bawang merah, bawang putih, telur, kelapa, kelapa sawit, lada, teh, kopi, cengkeh, kakao dan cabai.
Tercatat akhir Juli Bulog membuka keran impor beras dari Vietnam sebanyak 500.000 ton senilai Rp 2,1 triliun. Kemendag juga mengimpor bawang merah selama semester I tahun 2011 mencapai 141,795 ribu ton dengan nilai 67,611 juta dolar AS atau sebanding dengan Rp 5,7 triliun.
Indonesia juga masih mengimpor kedelai, sebagai bahan baku tahu dan tempe, sebanyak 1,7 juta ton, setara dengan 840 juta dolar AS atau Rp 7,14 triliun dengan kurs Rp 8.500/dolar AS
Beberapa pihak sudah menilai import pangan Indonesia sudah kronis dan mengkhawatirkan. "Impor pangan dan non pangan kita itu sudah kronis, ini sangat memalukan sekali," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Perdagangan, Distribusi dan Logistik Natsir Mansyur.
Hal yang sama juga di sampaikan oleh anggota DPR Komisi IV, Ma’mur Hasanuddin, dia menilai Perilaku impor yang di fasilitasi negara ini seolah-olah mengarahkan bangsa ini menjadi bangsa pemakan tanpa mesti melakukan produksi yang dapat memenuhi kebutuhan untuk dalam negeri sendiri. Tercatat import pangan Indonesia sepanjang Januari hingga Juni 2011 mencapai 5,36 miliar dolar AS.
Kontroversial Menteri Perdagangan
Kini Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menjadi sorotan perihal masalah tersebut. Bahkan sempat terjadi perselisihan antara Mari dengan 2 menteri lainya, yaitu Menteri Kelautan Fadel Muhammad dan Menteri Pertanian DR Ir Suswono.
Hubungan Menteri Perdagangan dan Menteri Kelautan sempat meruncing ketika Fidel menemukan import garam dalam jumlah cukup banyak padahal saat itu merupakan musim panen garam, dan juga banyaknya import ikan. Namun kabarnya, persilihan di antara mereka sudah mereda.
0 comments:
Post a Comment