Gempa Turki, 1000 Orang Diperkirakan Tewas – Turki dilanda gempa yang cukup besar yaitu sekitar 7,2 skala richter pada Minggu kemarin. 138 orang dilaporkan tewas, jumlah korban ini diperkirakan akan terus bertambah mengingat kerusakan yang diakibatkan gempa memang parah.
Puluhan ribu orang saat ini berada di jalanan, mereka terus mencari bantuan untuk menyelamatkan keluarga ataupun rekan mereka yang diperkirakan terjebak dalam puing-puing bangunan yang runtuh akibat gempa.
Akibat gempa tersebut, sekitar 50 gedung telah rubuh, termasuk sebuah asrama. Sekitar 1.000 orang diperkirakan tewas tertimpa reruntuhan gedung yang rubuh tersebut.
"Diperkirakan 500 hingga 1.000 orang tewas akibat gempa," ujar Kepala Institut Seismological Kandili di Istanbul, dalam jumpa pers.
Tayangan televisi memperlihatkan kepanikan para penduduk yang mencoba menggali hanya dengan menggunakan sekop dan alat gali lainnya untuk menolong orang-orang yang terperangkap dalam reruntuhan gedung bertingkat 8. Diperkirakan banyak orang harus bermalam di luar dengan suhu udara yang mencapai 3 derajat celcius. "Orang-orang panik. Layanan telekomunikasi putus. Kami tidak bisa berhubungan dengan orang lain," ucap Wali Kota Van Bekir Kaya kepada stasiun televisi NTV.
Gempa Turki 7,2 SR ini berpusat di kota Van dan merusak kota tetangganya, Ecris. Ecris merupakan sebuah distrik dengan jumlah penduduk sekitar 100.000 orang, daerah ini mengalami kerusakan yang apling serius.
Turki Tolak Bantuan Dari Israel
Di tengah musibah tersebut, Israel menawarkan bantuan kepada Turki. Akan tetapi, Turki langsung menyatakan menolak bantuan tersebut. Kabar itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak.
"Saya mendapat kesan orang-orang Turki tidak ingin bantuan kami," kata Barak kepada Channel 2 News.
"Sekarang (jawaban mereka) adalah negatif, tetapi jika mereka membutuhkan bantuan dan tidak memiliki itu, atau jika mereka memikirkan itu, kami tetap siap (untuk membantu)," lanjut Barak.
Hubungan antara Turki dan Israel memang renggang sejak Mei 2010 ketika pasukan komando Israel menyerbu konvoi enam kapal yang membawa bantuan ke Jalur Gaza. Penyerangan itu menyebabkan sembilan warga negara Turki tewas.
Ketegangan meningkat bulan lalu ketika Turki mengusir duta besar Israel akibat tidak mau meminta maaf atas pembunuhan itu.
Seorang pejabat kementerian luar negeri Turki mengatakan, Turki menerima tawaran bantuan dari puluhan negara pasca gempa. Akan tetapi, sejauh ini Turki menolak bantuan itu karena masih bisa menangani bencana yang terjadi.
0 comments:
Post a Comment