Robohnya Jembatan Kutai Kartanegara Insiden Langka – Sabtu kemarin tepatnya tanggal 26 November jembatan kutai kertanegara roboh, beberapa kendaraan yang melintas di atasnya ikut jatuh kedalam sungai Mahakam yang mempunyai kedalaman hingga 40 meter. Namun ada juga kendaraan yang masih tersangkut di sejumlah tiang besi jembatan kutai kertanegara.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto menilai ambruknya jembatan Kukar adalah insiden langka dalam sejarah konstruksi jembatan di Indonesia. "Langka, jarang-jarang ada jembatan 10 tahun bisa runtuh. Ya langka," ujar Djoko Kirmanto
Sebagai catatan saja, jembatan dengan panjang 710 meter ini selesai di bangun sekira tahun 2001, dan baru di resmikan pada tahun 2003.
Apa penyebab robohnya Jembatan Kutai Kartanegara ?.................
Menurut KH. Aus Hidayat Nur, anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Kalimantan Timur, kontur tanah di Kalimantan Timur pada umumnya labil. “Dahulunya tanah gambut, maka jalan-jalan di Kaltim mudah rusak. Biasanya pemda membuat kerangka jalan itu dengan kayu balam sejenis kayu yang jika berada dalam tanah atau rawa jadi makin kuat,” kata Aus Hidayat.
Dipaparkannya, rumah-rumah yang ada di Kalimantan Timur juga umumnya menggunakan rangka pondasi menggunakan kayu balam. “Sehingga di Kaltim sangat jarang bangunan melebihi 5 tingkat. Ongkos membangun juga mahal!,” katanya.
Di Tenggarong, kata Aus membuat jembatan pasti perlu fondasi yang lebih kokoh. “Perlu dipertanyakan apakah sudah sesuai dengan bestek atau tidak, karena usia jembatan itu baru 10 tahun kok sudah roboh, mengapa pula tidak terdeteksi sebelumnya,” katanya.
Bila faktor tanah labil itu, yang menjadi sebab runtuhnya jembatan Kutai kartanegara, maka seharusnya jembatan-jembatan lain juga harus diperiksa. “Terutama jembatan Mahakam Ulu - Samarinda seberang yang digunakan sejak 1986 karena dari penampilannya saja sudah sangat mengkhawatirkan. Di jembatan tersebut kendaraan hampir selalu merayap karena sangat padat. Terkadang polisi memberlakukan buka tutup untuk memperlancar arus kendaraan,” katanya.
Seperti kita tahu, jembatan Kukar sedang di lakuakan perbaikan ketika terjadi insiden tersebut terjadi. Anggaran untuk perbaikan itu mencapai sekira Rp2,9 miliar. Dana rehabilitasi jembatan Kutai Kartanegara itu diambil dari APBD Kabupaten Kutai Kartanegara. Perusahaan yang akan melakukan tender tersebut adalah PT Bukaka dari Jakarta.
Sejak rehabilitasi dimulai pada 17 November 2011 lalu, pihak kontraktor memang sengaja tak menutup jembatan tersebut saat direhabilitasi. “Untuk merehab jembatan Kukar ini, masyarakat pernah diimbau jangan takut tak bisa menggunakan jembatan, karena PT Bukaka menggunakan alat-alat canggih,” kata sumber tersebut.
Oleh sebab itu Jembatan tak direhab dengan menutup jalan hingga jembatan Kutai Kartanegara itu roboh dan menelan korban jiwa.
Sementara itu ada juga yang berpendapat bahwa sebenarnya dua tahun yang lalu Dinas Pekerjaan Umum Kutai Kartanegara sudah diperingatkan agar melakukan pemeliharaan menyeluruh atas jembatan tersebut karena terdapat pergeseran jembatan tiap tahun. “Tapi realisasi dari DPRD Kukar hanya adjustment dan pendongkrakan tingkat kemiringan pergeseran jembatan yang tiap tahun tambah geser,” katanya.
0 comments:
Post a Comment