Pernikahan Dini Menurut Kesehatan - Pernikahan dini merupakan salah satu hal yang akan memotong masa kecil seorang anak / remaja. Meskipun banyak sekali negara maju yang mempersyaratan usia minimal 18 tahun untuk menikah, rasanya di negara kita hal tersebut banyak dilanggar oleh remaja yang terjerumus dengan pergaulan bebas dan bahkan perilaku seks bebas. Pernikahan di usia dini dapat menyebabkan adanya gangguan kesehatan reproduksi dan seksual bagi perempuan.
Pernikahan dini - kehamilan - kesehatan
Menurut penelitian di daratan afrika mereka yang menikah pada usia dini memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena IMS dan HIV. Hal ini didasarkan pada pengalaman bahwa biasanya pernikahan dini memiliki penganti wanita yang masih muda sedangkan suaminya lebih tua. Sang suami biasanya memiliki pengalaman seks jauh lebih banyak dan terkadang membawa penyakit kelamin seperti infeksi IMS dan HIV.
Pengantin anak juga biasanya dipaksa untuk sesegera mungkin mendapatkan kehamilan dan melahirkan anak setelah pernikahan. Ini berarti dapat meningkatkan angka kematian pada ibu hamil karena pada usia 15-19 tahun rentan terkena komplikasi kehamilan dan persalinan serta fistula obstetric. Kalaupun janin selamat maka akan melahirkan bayi dengan berat badan rendah, kurang gizi, animea.
Salah satu hal lain yang mengancam kesehatan reproduksi wanita yang menikah muda adalah adanya ancaman terkena kanker serviks (kanker mulut rahim) yang lebih tinggi. Perlu diketahui bahwa kanker mulut rahim hanya terjadi bagi mereka yang pernah melakukan hubungan intim. Dengan menikah di usia muda maka resiko terkena kanker serviks tentunya lebih besar.
Pernikahan dini - kehamilan - kesehatan
Menurut penelitian di daratan afrika mereka yang menikah pada usia dini memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena IMS dan HIV. Hal ini didasarkan pada pengalaman bahwa biasanya pernikahan dini memiliki penganti wanita yang masih muda sedangkan suaminya lebih tua. Sang suami biasanya memiliki pengalaman seks jauh lebih banyak dan terkadang membawa penyakit kelamin seperti infeksi IMS dan HIV.
Pengantin anak juga biasanya dipaksa untuk sesegera mungkin mendapatkan kehamilan dan melahirkan anak setelah pernikahan. Ini berarti dapat meningkatkan angka kematian pada ibu hamil karena pada usia 15-19 tahun rentan terkena komplikasi kehamilan dan persalinan serta fistula obstetric. Kalaupun janin selamat maka akan melahirkan bayi dengan berat badan rendah, kurang gizi, animea.
Salah satu hal lain yang mengancam kesehatan reproduksi wanita yang menikah muda adalah adanya ancaman terkena kanker serviks (kanker mulut rahim) yang lebih tinggi. Perlu diketahui bahwa kanker mulut rahim hanya terjadi bagi mereka yang pernah melakukan hubungan intim. Dengan menikah di usia muda maka resiko terkena kanker serviks tentunya lebih besar.
0 comments:
Post a Comment