Opoae ~ Enam tahun lagi, Rusia akan memiliki rudal balistik antarbenua (ICBM) baru untuk memodernisasi arsenal nuklirnya dan menghadapi rencana sistem perisai rudal AS di Eropa.
Hari Senin (3/9/2012), Panglima Kesatuan Rudal Strategis Rusia Kolonel Jenderal Sergei Karakayev mengatakan, pengembangan ICBM baru itu terus berlangsung. "Pembuatan rudal itu terus berlangsung. Akan selesai tahun 2018," kata Karakayev.
ICBM baru ini akan menggantikan arsenal rudal R-36M2 Voyevoda, ICBM yang mampu mengangkut 10 hulu ledak nuklir independen dengan kekuatan total 20 megaton TNT. Begitu mengerikannya kekuatan senjata ini sehingga NATO menjulukinya dengan sebutan "rudal setan" (SS-18 Satan).
Rudal baru yang sedang dikembangkan ini akan menggunakan bahan bakar cair sehingga memungkinkan manuver rudal yang lebih baik. Beberapa proyek ICBM baru Rusia sebelum ini, seperti rudal Bulava yang diluncurkan dari kapal selam serta Topol-M dan RS-24 Yars yang diluncurkan dari daratan, masih menggunakan bahan bakar padat.
Pengembangan rudal dengan daya hancur maksimum dan berkemampuan manuver tinggi itu merupakan jawaban Rusia atas rencana AS menggelar sistem perisai rudal canggih di Eropa, yang oleh Rusia dianggap akan mematikan daya gentar strategisnya. Rusia telah mengancam, apabila AS ngotot meneruskan program itu, pihaknya akan mengambil berbagai langkah tandingan, termasuk pengembangan rudal nuklir berat dengan bahan bakar cair.
0 comments:
Post a Comment