Opoae ~ hukuman orangtua dengan memukul anak tidak hanya mempengaruhi mental mereka. Psikolog di Plymouth University Inggris menemukan hukuman dengan memukul bisa meningkatkan risiko kanker pada anak.
Penelitian mereka menunjukkan hukuman berat bisa menyebabkan stres pada anak dan stres itu bisa menyebabkan perubahan biologis, seperti kanker, penyakit jantung, dan asma di kemudian hari.
Laporan dari Playmouth itu diterbitkan dalam Behavioural Medicine seperti dikutip dari Telegraph, Rabu (14/11/2012).
Psikolog menanyakan orang dewasa dengan penyakit apakah mereka pernah mendapat kekerasan lisan atau fisik saat masih kecil. Ada sekitar 250 orang dewaasa di Arab Saudi tentang masa kecil mereka dan membandingkan jawaban dengan 150 orang dewasa berpenyakit jantung, 150 kanker, dan 150 orang dengan asma
Ternyata, kebanyakan dari mereka mengatakan mendapat kekerasan dibandingkan orang dewasa yang sehat.
Tim dari Universitas Plymouth mengatakan, stres yang disebabkan dari pukulan dan teriakan pada saat anak masih kecil bisa menyebabkan perubahan biologis yang merupakan penyakit predisposisi..
Penelitian lain juga menunjukkan, trauma yang parah pada anak-anak seperti kekerasan fisik atau seksual bisa meningkatkan risiko penyakit kronis di kemudian hari.
Namun seberapa akurat penelitian kanker itu? Ketua Perhimpunan Medis Australia Steve Hambleton menyangsikan penelitian itu. "Hal pertama, teori biologis itu tidak masuk akal. Juga stres bukanlah diagnosa medis," katanya.
"Anda tidak etis melakukan studi antara dua anak, yang mengalami stres atau tida," tambahnya.
Sementara itu, Dewan Kanker di Australia menjelaskan, kanker yang umum terjadi di Australia adalah paru-paru, payudara, usus, dan kanker prostat. Termasuk kanker kulit non-melanoma.
Satu dari dua pria Australia dan satu dari tiga wanita Australia didiagnosa dengan salah satu kanker itu pada usia 85 tahun.
Dan kabar baiknya, lanjut Hambleton, kanker bisa dihindari atau ditunda dengan menerapkan gaya hidup sehat. Pilihlah makanan sehat dan berhati-hati dalam menangani stres dengan melakukan yang positif.
Dr Hambleton menyarankan diet sehat, olahraga teratur, memliki berat badan ideal, serta menggunakan perlindungan yang efektif dari sinar matahari saat keluar rumah.(News.com.au/MEL)
Penelitian mereka menunjukkan hukuman berat bisa menyebabkan stres pada anak dan stres itu bisa menyebabkan perubahan biologis, seperti kanker, penyakit jantung, dan asma di kemudian hari.
Laporan dari Playmouth itu diterbitkan dalam Behavioural Medicine seperti dikutip dari Telegraph, Rabu (14/11/2012).
Psikolog menanyakan orang dewasa dengan penyakit apakah mereka pernah mendapat kekerasan lisan atau fisik saat masih kecil. Ada sekitar 250 orang dewaasa di Arab Saudi tentang masa kecil mereka dan membandingkan jawaban dengan 150 orang dewasa berpenyakit jantung, 150 kanker, dan 150 orang dengan asma
Ternyata, kebanyakan dari mereka mengatakan mendapat kekerasan dibandingkan orang dewasa yang sehat.
Tim dari Universitas Plymouth mengatakan, stres yang disebabkan dari pukulan dan teriakan pada saat anak masih kecil bisa menyebabkan perubahan biologis yang merupakan penyakit predisposisi..
Penelitian lain juga menunjukkan, trauma yang parah pada anak-anak seperti kekerasan fisik atau seksual bisa meningkatkan risiko penyakit kronis di kemudian hari.
Namun seberapa akurat penelitian kanker itu? Ketua Perhimpunan Medis Australia Steve Hambleton menyangsikan penelitian itu. "Hal pertama, teori biologis itu tidak masuk akal. Juga stres bukanlah diagnosa medis," katanya.
"Anda tidak etis melakukan studi antara dua anak, yang mengalami stres atau tida," tambahnya.
Sementara itu, Dewan Kanker di Australia menjelaskan, kanker yang umum terjadi di Australia adalah paru-paru, payudara, usus, dan kanker prostat. Termasuk kanker kulit non-melanoma.
Satu dari dua pria Australia dan satu dari tiga wanita Australia didiagnosa dengan salah satu kanker itu pada usia 85 tahun.
Dan kabar baiknya, lanjut Hambleton, kanker bisa dihindari atau ditunda dengan menerapkan gaya hidup sehat. Pilihlah makanan sehat dan berhati-hati dalam menangani stres dengan melakukan yang positif.
Dr Hambleton menyarankan diet sehat, olahraga teratur, memliki berat badan ideal, serta menggunakan perlindungan yang efektif dari sinar matahari saat keluar rumah.(News.com.au/MEL)
Sumber:http://health.liputan6.com/read/453967/anak-yang-sering-dipukul-berisiko-kanker
0 comments:
Post a Comment