Opoae ~ Buat Anda yang pernah mengunjungi Kota Nabi, Madinah, di Arab Saudi, mungkin Anda pernah mengunjungi Gunung Magnet alias Jabal Magnet. Uniknya, nama Jabal Magnet adalah pemberian dari jamaah asal Indonesia. Orang-orang Arab sendiri menyebut tempat tersebut dengan nama Mantiqotul Baido atau tanah putih.
Gunung Magnet merupakan fenomena alam yang banyak membuat turis—baik muslim maupun non muslim—tertarik untuk datang. Berlokasi sekitar 30 km di utara Madinah, gunung ini menjadi terkenal karena dianggap memiliki anomali gaya gravitasi.
Hal ini sangat terasa jika kita mengendarai wahana roda empat. Saat menuju Gunung Magnet jalan menurun, tetapi tarikan gas terasa berat seperti ketika menanjak. Sebaliknya, saat jalan meninggalkan gunung ini, jalan menanjak, tetapi justru mobil dapat melaju kencang hingga 120 km/jam, bahkan ketika mesin mobil dimatikan.
Apakah hal ini keajaiban? Ternyata fenomena ini disebabkan oleh ilusi optik yang dihasilkan oleh lansekap gunung tersebut. Pepohonan dan lereng di kawasan tersebut menipu mata kita. Jadi, saat jalan terlihat menurun, sebenarnya itu jalan tersebut menanjak. Sebaliknya, saat jalan terlihat menanjak, sebenarnya itu adalah jalan menurun.
Keberadaan gunung magnet ternyata tidak hanya ada di Madinah. Di negara-negara lain pun fenomena ini terjadi, seperti di Liaoning, Shan Dong, Xi An (China), Taiwan, Utah (AS), Uruguay, India, dan Korea—dan dikenal dengan istilah gravity hill atau magnetic hill. Di Indonesia sendiri, fenomena ini juga ditengarai terjadi di Gunung Kelud dan Gunung Semeru.
Gunung Magnet merupakan fenomena alam yang banyak membuat turis—baik muslim maupun non muslim—tertarik untuk datang. Berlokasi sekitar 30 km di utara Madinah, gunung ini menjadi terkenal karena dianggap memiliki anomali gaya gravitasi.
Hal ini sangat terasa jika kita mengendarai wahana roda empat. Saat menuju Gunung Magnet jalan menurun, tetapi tarikan gas terasa berat seperti ketika menanjak. Sebaliknya, saat jalan meninggalkan gunung ini, jalan menanjak, tetapi justru mobil dapat melaju kencang hingga 120 km/jam, bahkan ketika mesin mobil dimatikan.
Apakah hal ini keajaiban? Ternyata fenomena ini disebabkan oleh ilusi optik yang dihasilkan oleh lansekap gunung tersebut. Pepohonan dan lereng di kawasan tersebut menipu mata kita. Jadi, saat jalan terlihat menurun, sebenarnya itu jalan tersebut menanjak. Sebaliknya, saat jalan terlihat menanjak, sebenarnya itu adalah jalan menurun.
Keberadaan gunung magnet ternyata tidak hanya ada di Madinah. Di negara-negara lain pun fenomena ini terjadi, seperti di Liaoning, Shan Dong, Xi An (China), Taiwan, Utah (AS), Uruguay, India, dan Korea—dan dikenal dengan istilah gravity hill atau magnetic hill. Di Indonesia sendiri, fenomena ini juga ditengarai terjadi di Gunung Kelud dan Gunung Semeru.
0 comments:
Post a Comment