Berdasarkan Badan Meterologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) daerah Jabodetabek akan terus di landa cuca extrim sampai Maret 2011. Hal ini terkait adanya fenomena global La Nina berskala kuat yang masih dominan.
"Cuaca tahun ini super ekstrim. Lebih dari biasanya. Banjir sepertinya lebih besar karena massa air yang bertambah. Pemda harus siaga," ujar Kepala BMKG Sri Budiyanti Harjono.
Secara global, terdapat 3 hal yang menyebabkan cuaca ekstrim di Indonesia, termasuk Jabodetabek antara lain gangguan di Samudera Pasifik, gangguan di Samudera Hindia dan kondisi atmosfer Indonesia yang juga mengalami anomali, sehingga kelembaban udara tinggi menyebabkan hujan terjadi hampir sepanjang tahun.
Selain tingkat curah hujan yang tinggi, di perkirakan hingga 1 November angin kencang di sertai kilat masih mendominasi cuaca di Jabodetabek, khususnya di Ibu Kota Jakarta, daerah yang di kenal karena banjirnya.
Banjir Di Jakarta
Jika kita hitung secara matematis, bencana banjir besar yang melanda Jakarta pada tahun 1997 yang sempat melumpuhkan sebagian besar daerah di Jakarta, maka seharusnya banjir tersebut akan terjadi lagi pada tahun 2012. Itu yang biasa kita sebut sebagai “baniir 5 tahunan”.
Namun cuaca ekstrim yang di perkirakan akan terjadi hingga 2011 sepertinya akan mengakibatkan banjir 5 tahunan di Jakarta akan terjadi lebih cepat.
Berikut beberapa daerah di Jakarta yang rawan tergenang air:
1. Jalan S. Parman
2. Jalan Daat Mogot
3. Jalan MT Haryono
4. Jalan Raya pasar Minggu
5. Mampang Prapatan
6. Gunung Sahari depan Mangga Dua Square
7. Jalan Pangeran Jayakarta
8. Patung Jend. Sudirman
9. MH Thmarin menuju Sudirman
Menurut Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Indonesia, pemerintah Indonesia bisa mengalami kerugian hampir Rp 21 triliun per tahun akibat banjir yang terjadi di seluruh daerah di Indonesia, termasuk juaranya, Jakarta
0 comments:
Post a Comment