Penangkapan Nazaruddin Bukan Kebetulan – Tertangkapnya Nazaruddin di Kolombia menurut Kabareskrim Polri, Komjen (Pol) Sutarman bukanlah sebuah kebetulan, Komjen Sutarman mengatakan Nazaruddin memamng sengaja di giring ke Kolombia.
"Kita sudah ikuti di beberapa negara. Bukan ditangkap di sana (Kolombia), tapi kita menggiring ke sana," ujar Sutarman.
Diakuinya, penangkapan dan penjemputan atas Nazaruddin memang kerja kolektif. Mantan Kapolda Metro Jaya itu mengakui, baik Polri maupun KPK tentunya tidak bisa melakukan penangkapan di negara lain. Karenanya, Polri berkoordinasi dengan Interpol.
Sedangkan Ketua Tim Penjemput Nazaruddin, Brigjen (Pol) Anas Yusuf, menuturkan, penangkapan atas Nazaruddin itu memang melalui proses panjang. "Pengejaran ini tidak ujug-ujug, tapi dengan proses investigasi sehingga kita tahu persis yang bersangkutan di mana," paparnya.
Lebih lanjut Anas menjelaskan, pergerakan Nazaruddin juga dipantau terus dengan teknologi. Misalnya saat di Dominika, Tim memastikan berdasarkan CCTV bandara bahwa sosok yang dicurigai itu memang Nazaruddin. "Pada saat masuk dan meninggalkan Dominika, kita punya rekaman CCTV-nya," ucapnya.
Karenanya begitu Nazaruddin dipastikan sudah meninggalkan Dominika menuju negara tujuan selanjutnya, Tim Pemburu pun langsung berkoordinasi dengan Interpol dan Kepolisian Kolombia. "Kebetulan Nazaruddin pakai paspor yang bukan miliknya. Dari situ ada pelanggaran keimigrasian. Di situ pula celah kita untuk berdiplomasi (membawa pulang Nazaruddin)," pungkasnya.
Seperti diketahui, Nazaruddin ditangkap di Cartagena, Kolombia, sepekan lalu. Setelah melalui proses pembicaraan panjang, akhirnya Nazaruddin yang mengunakan paspor bukan atas nama dirinya itu dideportasi dan dibawa pulang ke Indonesia.
Kesehatan Nazaruddin Bagus walaupun Sempat Mimisan
Dokter Kunto Wiharto yang ditugasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Nazaruddin, mengungkapkan bahwa kondisi fisik maupun kesehatan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu cukup bagus. "Tekanan darah dan jantungnya juga normal," ujar Kunto saat ditemui JPNN di KPK, Minggu (14/8) dini hari.
Hanya saja, kata Kunto, Nazaruddin memang sempat mengalami mimisan. "Selama perjalanan dari Kolombia, sempat dua kali mimisan," sebutnya. "Ya, paling karena tertekan saja," imbuh Kunto.
Lantas bagaimana dengan dugaan Nazaruddin mengalami gangguan jantung? Kunto menampik anggapan itu. Menurutnya, kondisi jantung Nazaruddin baik-baik saja. "Tadi saya periksa sendiri dan lihat rekam jantungnya," sebut dokter yang juga ahli nuklir itu.
Ditahan Di Mako Brimob
Sekarang Nazaruddin menetap di Mako Brimob Kelapa Dua, Kota Depok, Jawa Barat. Kepala Rumah Tahanan Negara Mako Brimob Basuki menjamin kalau Nazaruddin tidak seperti Gayus yang keluar masuk sembarangan tanpa adanya kepentingan untuk penyidikan.
Basuki mengatakan ada prosedur tetap yang harus dilalui agar tahanan bisa keluar dengan alasan yang jelas. Menurut dia, tempat tahanan yang akan di tempati Nazaruddin adalah di Sel Blok B. Ruang tahanan tersebut merupakan tempat dimana Susno Duadji pernah menjalani tahanan.
Ia mengatakan ruang tahanan menempati luas 3 X 2 meter yang dilengkapi dengan pendingin ruangan, namun tidak dilengkapi televisi atau pun lemari es.
"Kita juga melengkapi dengan CCTV di dalam ruang tahanan," katanya.
0 comments:
Post a Comment