Kloset Jongkok Lebih Baik Dari Kloset Duduk – Hampir di semua tempat baik itu mall, hotel, restoran maupun perkantoran sudah menggunakan kloset duduk di toiletnya. Begitu juga di perumahan, walaupun jumlahnya tidak banyak namun penggunaannya diperkiraan akan menggeser kloset jongkok.
Budaya buang air dalam posisi duduk sebenarnya berawal pada pertengahan abad 16 di Eropa. Saat itu kloset duduk hanya digunakan oleh para raja, ratu dan bangsawan. Namun perjalan waktu, kloset seperti ini menjadi pilihan banyak orang karena modern, praktis dan lebih higienis.
Tapi, apa benar dulu seperti itu. Berikut kelebihan kloset jongkok daripada kloset duduk.
1. Posisi jongkok membuat pembuangan lebih lancar dan tuntas. Pasalnya, otot-otot sekitar usus besar lebih nyaman bekerja karena otot paha saat jongkok ikut membantu peregangan. Hal ini dapat mencegah terjadinya hernia.
2. Saat posisi duduk dan mengejan, ada beberapa syaraf rentan terkena tekanan misalnya syaraf kandung kemih, prostat, dan rahim. Juga membuat otot saluran kencing bekerja lebih keras saat mengejang atau mengeluarkan urine. Dalam tahap ringan, infeksi saluran kemih biasanya ditandai dengan anyang-anyangan atau keluarnya air seni yang tak tuntas, sakit perut bagian bawah, serta rasa sakit saat akhir buang air kecil..
3. Ketika seseorang dalam posisi jongkok, katup antara usus besar dan usus kecil menutup. Sehingga, mencegah usus kecil terkontaminasi bakteri dari usus besar.
4. Khususnya bagi ibu hamil, posisi berjongkok menghindari rahim tertekan ketika membuang air. Jika dilakukan setiap hari, maka akan membantu persalinan secara normal. Posisi jongkok juga merupakan posisi alami manusia saat melahirkan.
5. Penggunaan kloset duduk dalam jangka panjang akan memperbesar risiko terjadi infeksi saluran kencing yang bisa menyebabkan terjadinya gangguan berkemih. Pasalnya, permukaan toilet umumnya menjadi perantara penyebaran kuman. Penggunaan toilet jongkok justru lebih baik.
0 comments:
Post a Comment