Opoae ~ Orang yang tidak dapat mengontrol berat badannya, kebanyakan beralasan bahwa dirinya kerap merasa lapar dan tidak sanggup menahan keinginan untuk makan. Beberapa kondisi kesehatan tertentu mungkin melatarbelakangi rasa lapar yang tidak tertahankan dan menggagalkan diet Anda.
Berikut 9 kondisi yang menyebabkan rasa lapar, seperti dilansir womansday, Kamis (27/09/2012) antara lain:
1. Anda tidak memiliki waktu yang cukup untuk tidur semalam
Kurangnya istirahat merangsang dua pemicu kelaparan, yaitu kekurangan energi dan ketidakstabilan hormon. Ketika tubuh terlalu lemah, kadar hormon leptin yang diproduksi oleh sel-sel lemak akan berkurang.
Padahal hormon leptin sangat penting keberadaannya untuk mengontrol nafsu makan. Selain itu kadar hormon gherlin yang diproduksi oleh perut untuk merangsang nafsu makan akan meningkat.
Dua hormon tersebut bekerja berlawanan dan harus dijaga keseimbangannya. Tidurlah sebanyak 8 jam setiap malam untuk mencegah makan berlebihan. Pastikan untuk makan makanan yang bergizi dan menawarkan energi alami seperti buah segar, karbohidrat kompleks dan protein untuk membantu tubuh tetap merasa kenyang sepanjang hari.
2. Anda minum obat dengan efek samping lapar
Antibiotik tertentu yang digunakan untuk mengatasi reaksi alergi, peradangan sendi, jerawat atau obat-obatan lain terkadang memiliki efek samping menyebabkan rasa lapar. Rasa lapar tetap menyerang meski Anda telah makan dalam porsi normal.
Cobalah untuk makan permen karet, menyeruput kopi hangat atau menyikat gigi untuk mengalihkan perhatian terhadap rasa lapar tersebut. Jika Anda harus mengambil obat tersebut dalam jangka waktu yang panjang, konsultasikan dengan ahli gizi untuk merancang rencana makan yang dapat membantu mengendalikan rasa lapar selama perawatan.
3. Anda haus atau dehidrasi
Gejala-gejala dehidrasi seperti ngantuk, lemas dan tidak berenergi dapat membuat seseorang merasa terlalu lapar. Hal ini memaksa Anda makan lebih banyak untuk meningkatkan energi.
Ketika seseorang kehausan, mulut menjadi kering dan gejala tersebut akan berkurang ketika Anda makan. Para ahli menyarankan untuk minum segelas air putih atau secangkir teh herbal sebelum makan dan menunggu sinyal lapar dari tubuh hingga sekitar 10 menit. Hal ini dapat menghemat ratusan kalori dan mencegah kegemukan.
4. Anda baru saja berolahraga
Setelah sesi olahraga yang cukup berat, seseorang cenderung merasa lapar. Tetapi hal ini bukan berarti Anda harus mengambil makanan dengan kalori ekstra, cukup dengan memilih makanan tertentu yang dapat memulihkan energi.
Daging tanpa lemak, beras merah atau biji-bijian lain dapat membantu memulihkan energi dengan lebih cepat dan menjaga perut tetap merasa kenyang lebih lama karena tubuh juga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencerna protein.
5. Anda makan terlalu cepat
Anda mungkin masih merasa lapar meski baru saja menghabiskan makan siang. Jangan tergesa-gesa menambah makanan kembali, mungkin hal ini disebabkan karena Anda makan terlalu cepat. Hormon pengatur nafsu makan membutuhkan waktu untuk memberitahu otak bahwa Anda telah kenyang.
Untuk mencegah rasa lapar setelah makan, makanlah perlahan-lahan, letakkan sendok antara suapan, dan pilihlah makanan yang beraroma dan mengandung kombinasi nutrisi lemak, protein dan karbohidrat yang seimbang. Jika Anda tetap merasa lapar, hisaplah permen sengan rasa mint setelah makan.
6. Anda melihat seseorang sedang makan di sebelah Anda
Sebuah studi yang dilakukan di Duke University dan Arizona State University menemukan bahwa wanita cenderung mencerminkan kebiasaan wanita lain ketika makan. Ketika seseorang di sebelahnya sedang makan, wanita akan merasa lapar dan juga menginginkan sesuatu untuk dimakan.
7. Anda minum alkohol
Alkohol telah lama diketahui dapat mememberikan kontribusi terhadap peningkatan nafsu makan. Meskipun mekanisme yang mendasarinya belum diketahui, tetapi sebuah hipotesis umum menyatakan bahwa setelah mengonsumsi alkohol, seseorang akan merasa lapar dan semua makanan kelihatan lebih lezat.
8. Anda mencium bau makanan yang lezat
Ketika seseorang mencium bau makanan yang lezat atau bahkan hanya melihat makanan dalam sebuah iklan, foto atau Acara TV dapat meningkatkan produksi air liur, yang merangsang nafsu makan. Hal ini terjadi karena masing-masing indra memiliki hubungan yang erat.
9. Anda stres
Studi menunjukkan bahwa ketika orang menyadari bahwa dirinya stres, lebih cenderung beralih ke makanan tinggi lemak, asin atau manis. Reaksi kimia tubuh terhadap stres juga dapat menyebabkan rasa lapar.
Peningkatan kadar hormon stres kortisol dan insulin mungkin berhubungan dengan meningkatnya nafsu makan. Atasi stres dengan cara yang lebih positif seperti olahraga atau relaksasi agar terhindar dari makan makanan yang tidak sehat dan berlebihan.
Berikut 9 kondisi yang menyebabkan rasa lapar, seperti dilansir womansday, Kamis (27/09/2012) antara lain:
1. Anda tidak memiliki waktu yang cukup untuk tidur semalam
Kurangnya istirahat merangsang dua pemicu kelaparan, yaitu kekurangan energi dan ketidakstabilan hormon. Ketika tubuh terlalu lemah, kadar hormon leptin yang diproduksi oleh sel-sel lemak akan berkurang.
Padahal hormon leptin sangat penting keberadaannya untuk mengontrol nafsu makan. Selain itu kadar hormon gherlin yang diproduksi oleh perut untuk merangsang nafsu makan akan meningkat.
Dua hormon tersebut bekerja berlawanan dan harus dijaga keseimbangannya. Tidurlah sebanyak 8 jam setiap malam untuk mencegah makan berlebihan. Pastikan untuk makan makanan yang bergizi dan menawarkan energi alami seperti buah segar, karbohidrat kompleks dan protein untuk membantu tubuh tetap merasa kenyang sepanjang hari.
2. Anda minum obat dengan efek samping lapar
Antibiotik tertentu yang digunakan untuk mengatasi reaksi alergi, peradangan sendi, jerawat atau obat-obatan lain terkadang memiliki efek samping menyebabkan rasa lapar. Rasa lapar tetap menyerang meski Anda telah makan dalam porsi normal.
Cobalah untuk makan permen karet, menyeruput kopi hangat atau menyikat gigi untuk mengalihkan perhatian terhadap rasa lapar tersebut. Jika Anda harus mengambil obat tersebut dalam jangka waktu yang panjang, konsultasikan dengan ahli gizi untuk merancang rencana makan yang dapat membantu mengendalikan rasa lapar selama perawatan.
3. Anda haus atau dehidrasi
Gejala-gejala dehidrasi seperti ngantuk, lemas dan tidak berenergi dapat membuat seseorang merasa terlalu lapar. Hal ini memaksa Anda makan lebih banyak untuk meningkatkan energi.
Ketika seseorang kehausan, mulut menjadi kering dan gejala tersebut akan berkurang ketika Anda makan. Para ahli menyarankan untuk minum segelas air putih atau secangkir teh herbal sebelum makan dan menunggu sinyal lapar dari tubuh hingga sekitar 10 menit. Hal ini dapat menghemat ratusan kalori dan mencegah kegemukan.
4. Anda baru saja berolahraga
Setelah sesi olahraga yang cukup berat, seseorang cenderung merasa lapar. Tetapi hal ini bukan berarti Anda harus mengambil makanan dengan kalori ekstra, cukup dengan memilih makanan tertentu yang dapat memulihkan energi.
Daging tanpa lemak, beras merah atau biji-bijian lain dapat membantu memulihkan energi dengan lebih cepat dan menjaga perut tetap merasa kenyang lebih lama karena tubuh juga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencerna protein.
5. Anda makan terlalu cepat
Anda mungkin masih merasa lapar meski baru saja menghabiskan makan siang. Jangan tergesa-gesa menambah makanan kembali, mungkin hal ini disebabkan karena Anda makan terlalu cepat. Hormon pengatur nafsu makan membutuhkan waktu untuk memberitahu otak bahwa Anda telah kenyang.
Untuk mencegah rasa lapar setelah makan, makanlah perlahan-lahan, letakkan sendok antara suapan, dan pilihlah makanan yang beraroma dan mengandung kombinasi nutrisi lemak, protein dan karbohidrat yang seimbang. Jika Anda tetap merasa lapar, hisaplah permen sengan rasa mint setelah makan.
6. Anda melihat seseorang sedang makan di sebelah Anda
Sebuah studi yang dilakukan di Duke University dan Arizona State University menemukan bahwa wanita cenderung mencerminkan kebiasaan wanita lain ketika makan. Ketika seseorang di sebelahnya sedang makan, wanita akan merasa lapar dan juga menginginkan sesuatu untuk dimakan.
7. Anda minum alkohol
Alkohol telah lama diketahui dapat mememberikan kontribusi terhadap peningkatan nafsu makan. Meskipun mekanisme yang mendasarinya belum diketahui, tetapi sebuah hipotesis umum menyatakan bahwa setelah mengonsumsi alkohol, seseorang akan merasa lapar dan semua makanan kelihatan lebih lezat.
8. Anda mencium bau makanan yang lezat
Ketika seseorang mencium bau makanan yang lezat atau bahkan hanya melihat makanan dalam sebuah iklan, foto atau Acara TV dapat meningkatkan produksi air liur, yang merangsang nafsu makan. Hal ini terjadi karena masing-masing indra memiliki hubungan yang erat.
9. Anda stres
Studi menunjukkan bahwa ketika orang menyadari bahwa dirinya stres, lebih cenderung beralih ke makanan tinggi lemak, asin atau manis. Reaksi kimia tubuh terhadap stres juga dapat menyebabkan rasa lapar.
Peningkatan kadar hormon stres kortisol dan insulin mungkin berhubungan dengan meningkatnya nafsu makan. Atasi stres dengan cara yang lebih positif seperti olahraga atau relaksasi agar terhindar dari makan makanan yang tidak sehat dan berlebihan.
Sumber:http://health.detik.com/read/2012/09/27/074010/2039063/763/9-kondisi-yang-menyebabkan-rasa-lapar
0 comments:
Post a Comment