Home » » Naturalisasi, Apakah Satu Satunya Jalan ?

Naturalisasi, Apakah Satu Satunya Jalan ?

Siapa yang tidak senang dangan prestasi Timnas Indonesia di AFF Cup 2010. Setelah menang telak dengan Malaysia dan Laos, Timnas Indonesia juga akhirnya bisa mengalahkan Thailand (Baca: Preview dan Video AFF Cup 2010 Indonesia vs Thailand), salah satu negara yang sering mengalahkan Indonesia.

Namun di balik kemenangan itu kita tentu tidak bisa mengelak peran besar dari naturalisasi. Sebut saja Cristian Gonzales dan Irfan Machdim, keduanya sangat berperan besar dalam setiap kemenangan Timnas Indonesia, khususnya Christian Gonzales.


Melihat keuntungan ini, Badan Tim Nasional (BTN) rencananya juga akan menaturalisasikan 5 pemain lagi yaitu Kim Jeffrey Kurniawan (Indonesia-Jerman), Jhony Rudolf van Beukering (Indonesia-Belanda), dan Raphael Guillermo Maitimo (Indonesia-Belanda) yang bermukim di luar negeri. Selain mereka, ada Victor Igbonefo (Nigeria) dan Seme Pierre Patrick (Kamerun), yang sudah lama merumput di Indonesia.

Lalu pertanyaannya, apakah ini satu satunya jalan untuk meningkatkan prestasi Timnas Indonesia di kawasan Asia Tenggara, Asia atau bahkan di dunia, secara penduduk Indonesia kini mencapai lebih dari 200 juta, seharusnya naturalisasi tidak di perlukan lagi. Kita tentu yakin masih ada Oktavianus lainnya di daerah daerah sana. Cuma masalahnya apakah PSSI dan pemerintah serius mendapatkannya atau tidak.

Secara pribadi, saya tidak 100 persen bangga dengan prestasi Timnas Indonesia di AFF Cup 2010. Saya ingin sekali melihat Timnas Indonesia tampil full local di semifinal Aff Cup 2010 nanti.

Bagaimana dengan anda ?.


Malaysia: Kami Gak butuh Pemain Asing

Entah ada maksud atau tidak, namun apa yang di katakan Timnas Malaysia patut kita contoh. Timnas Malaysia mengaku takkan mengikuti jejak negara negara ASEAN lainnya yang “mengimpor” pemain asing untuk menambah kekuatan Harimau Malaya.

Datuk Seri Ahmad Shabery Cheek, Menteri Pemuda dan Olah Raga Malaysia, seperti dikutip situs resmi Federasi Sepak Bola Asan (AFF), menganggap pemain-pemain naturalisasi hanyalah solusi jangka pendek dan mematikan cita-cita melahirkan atlet-atlet kelas dunia dari dalam negeri.

“Program pengembangan kami berjalan sangat baik saat ini,” ungkap Shabery. “Dan bahkan meski kami memutuskan untuk tidak berkompetisi menggunakan pemain asing, model pengembangan kami terbukti sukses dan kami meraih sejumlah tolok ukur kesuksesan.”

Asian Games 2010, dimana mereka berada di posisi kesepuluh raihan total medali, menjadi salah satu tolok ukur mereka. Malaysia berada di atas Indonesia (15), Singapura (16) dan Filipina (19), tiga negara yang menggunakan pemain asing di AFF Suzuki Cup 2010.

“Kami melakukannya di Turnamen Negara Persemakmuran dan juga di Asian Games. Posisi kami adalah yang terbaik diantara negara-negara di ASEAN yang menggunakan pemain asing,” terangnya.

“Masyarakat Malaysia lebih mendukung ide pengembangan atlet kami sendiri di negeri kami sendiri. Efek dan hasilnya akan lebih terasa dalam jangka panjang dan kami tidak perlu tergantung pada pemain asing,” tambahnya.



0 comments:

Post a Comment


 
Support : Copyright © 2013. WIKI ASIA - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger